Tragis, 5 Video Game Menjanjikan yang Runtuh Karena Microtransaction

Tidak ada gamers yang suka dengan microtransaction. Sayangnya, sebagian developer tetap memilih untuk bersikukuh dengan memasukkannya kedalam game mereka. Untuk kini, microtransaction dapat dibilang ialah hal yang paling tidak disukai oleh gamers dari video game.

Salah satu taktik monetisasi manipulatif ini, menghasilkan sebuah konsekuensi atau pengaruh buruk terhadap video game yang menyematkan dirinya didalamnya. Malah tidak jarang, sejumlah game yang potensial, sepatutnya berakhir rusak karena microtransaction itu sendiri. Berikut lima video game menjanjikan yang hancur karena microtransaction.

1. Star Wars Battlefront II
Secara terang, Star Wars Battlefront II dibuat dengan niat untuk menjarah uang pemain sebanyak mungkin. Hampir tiap aspek mulai dari skin karakter sampai upgrade senjata, melibatkan microtransaction ganas didalamnya. Pada April kemarin, EA sebetulnya telah merubah microtransaction pada Battlefront II supaya menjadi lebih bersahabat. Namun, rasa ragu pemain sudah semakin menjamur, sehingga penjualan Battlefront II semakin menurun serta EA tidak dapat memulihkan situasi yang memburuk, akibat dari kerakusan yang mereka ciptakan sendiri.

2. NBA 2K18
2K Games nampaknya berupaya untuk menguji seberapa jauh mereka dapat mendorong monetisasi, dikala merilis NBA 2K18. VC menjadi nama dari mata uang virtual pada NBA 2K18, yang hakekatnya dapat didapatkan dengan sistem bermain seperti biasa. Namun, seiring berjalannya permainan, pemain seakan dipaksa untuk merogoh uang lebih guna menghindari grinding yang sangat lama.

Simak juga informasi terkini tentang game di www.jordanusfta.com.

3. Deus Ex: Mankind Divided
Square Enix mengejutkan banyak pihak dikala menentukan untuk memasukkan microtransaction kedalam Deus Ex: Mankind Divided. Yang aneh disini merupakan, Mankind Divided yakni permainan yang sepenuhnya single-player, dimana skema monetisasi seperti ini seharusnya tak diperlukan.

4. Middle Earth: Shadow Of War
Sesudah awalan yang amat bagus dengan Shadow Of Mordor, Warner Bros merusak sekuelnya yaitu Shadow Of War, dengan menyuntikkan microtransaction berbasis loot-box. Pemain bakal menemui banyak metode berbasis gambling pada Nemesis System-nya, yang memprioritaskan pembelian dengan uang kongkrit.

5. Evolve
Evolve sejatinya mempunyai gameplay yang sungguh-sungguh solid, bersama dengan konsep yang cukup unik, yang apesnya mesti rusak gara-gara microtransaction yang diimplementasikan kedalamnya. Walhasil, Evolve jadi permainan yang hampir tidak dapat dinikmati untuk siapapun yang tidak berharap mengeluarkan ‘uang lebih’.

Evolve sempat berubah menjadi f2p di pertengahan 2016, tapi itu sudah telat. Akhirnya, server multiplayer Evolve resmi dimatikan pada Juli tahun ini, meskipun pada faktanya masih bisa dimainkan bersama-sama via koneksi peer-to-peer. Karena situasi sulit ini, Evolve dapat dikatakan yakni awal dari kelicikan bisnis di zaman modern industri video game.